CNN Indonesia, 19 Desember 2014

UNAIDS memperkirakan terdapat sekitar 76 ribu warga yang hidup dengan HIV di Kamboja. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)Phnom Penh, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, menyerukan penyelidikan di desa Rokar, sebuah desa terpencil di provinsi Battambang, karena lebih 100 warga desa tersebut diduga terserang virus HIV.

Otoritas AIDS Nasional dan Phnom Penh Post menyatakan terdappat 106 kasus HIV ditemukan di desa Rokar, dan diduga pemakaian jarum suntik dari seorang dokter yang tidak berlisensi menjadi penyebabnya.

Seperti dilaporkan Phnom Penh Post, penduduk desa menuduh seorang dokter setempat yang diduga membuka prakter tanpa izin dan menggunakan jarum terkontaminasi. Saat ini, sang dokter tertuduh tersebut telah diamankan pihak kepolisian setempat.

Ketika laporan penyebaran virus ini terkuak pada pekan lalu, sekitar 800 warga desa panik dan berbondong-bondong mendatangi pusat kesehatan setempat untuk menjalani tes HIV.

"Saya menyerukan penyelidikan menyeluruh atas masalah ini," kata Hun Sen dalam pidato yang disiarkan televisi lokal pada Kamis (18/12), seperti dilaporkan CNN.

Departemen Kesehatan Kamboja, WHO dan UNAIDS telah mengirim tim medis ke desa Rokar untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, menyediakan tes HIV dan pengobatan gratis.

"Saya mendorong semua orang untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan desas-desus, " kata Menteri Kesehatan Kamboja, Dr. Mam Bunheng, dalam siaran pers.

Bunheng menghimbau agar seluruh rakyat Kamboja menghormati privasi keluarga korban dan memastikan mereka tidak menghadapi stigma dan diskriminasi.

UNAIDS memperkirakan terdapat sekitar 76 ribu warga yang hidup dengan HIV di Kamboja. Negara ini telah banyak dipuji untuk kemajuan dalam menanggulangi AIDS.

Dari data yang dirilis UNAIDS, infeksi HIV baru di kamboja telah turun sebanyak 67 persen dari 3.500 kasus inveksi para 2005 menjadi 1.300 kasus pada tahun 2013.

Perdana Menteri Hun Sen mengumumkan pekan lalu bahwa Kamboja berkomitmen untuk menghentikan infeksi HIV baru pada tahun 2020.

Pemerintah Kamboja berkomitmen untuk mengalokasikan dana sekitar US$3,7 juta dari anggaran belanja negara untuk pengobatan HIV periode 2015-2017. (ama)

Amanda Puspita Sari, CNN Indonesia

Sumber: CNN Indonesia

Penelitian

Knowledge Hub

knowledgehub

knowledgehub

knowledgehub

Informasi

sejarahaids sistemkesehatan kebijakankesehatan kebijakanaids

Didukung oleh

AusAID