Tribun Network, 23 Oktober 2014

HIV AIDS logoTRIBUNNEWS.COM.GARUT, - Garut kota mendominasi sebagai sebagai kecamatan dengan jumlah penderita HIV/AIDS terbesar di Kabupaten Garut. Terhitung pada September 2014, dari 393 penderita HIV/AIDS di Kabupaten Garut, 139 di antaranya tinggal di Kecamatan Garutkota.

Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Garut, posisi kedua dan ketiga kecamatan dengan penderita HIV/AIDS adalah Tarogongkidul dengan jumlah penderita 81 orang dan Tarogongkaler dengan jumlah 40 penderita.

Selain tiga kecamatan tersebut, kecamatan lain yang telah teridentifikasi ditinggali penderita HIV/AIDS di Kabupaten Garut, di antaranya Kecamatan Karangpawitan, Kadungora, Cilawu, Bayongbong, Cibatu, Leles, Wanaraja, dan Cikajang.

Penderita HIV/AIDS juga terdapat dalam jumlah lebih sedikit di Kecamatan Banyuresmi, Samarang, Pameungpeuk, Cibalong, Malangbong, Leuwigoong, Cisompet, Pakenjeng, dan Pangatikan. Bahkan, di kecamatan-kecamatan lainnya pun tercatat, minimal satu penderita HIV/AIDS.

Berdasarkan data yang ada di KPA Garut, perkembangan jumlah penderita HIV/AIDS di Garut terus mengalami peningkatan. Data yang dihimpun baru mencakup penderita yang berhasil didata, sedangkan sebaian besar lainnya diperkirakan masih belum terdata.

Dari sembilan golongan penderita HIV/AIDS, golongan paling banyak sebagai penderita HIV/AIDS adalah pengguna narkoba melalui jarum suntik yang jumlahnya mencapai 134 orang. Sedangkan ibu rumah tangga menempati urutan kedua dengan jumlah 89 penderita.

Koordinator Sauyunan Peduli AIDS (SaPA) Kabupaten Garut, Agus Hermawan, kenyataan ini dianggap sangat mengherankan karena keseharian ibu-ibu rumah tangga hanya tinggal di rumah. Diduga, ibu-ibu rumah tangga ini tertular dari suaminya.

Agus mengatakan dari hasil pendataan di Kelurahan Pataruman, Kecamatan Tarogongkidul, cukup mencengangkan. Dari satu RT di permukiman perkotaan, dari 31 warga yang tercatat sebagai penderita HIV/AIDS, 20 di antaranya adalah ibu rumah tangga.

"Padahal mereka kesehariannya lebih banyak tinggal di rumah dan mengurus rumah tangga. Di Kabupaten Garut, dalam kurun dua tahun terakhir ini terjadi peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS hingga 250 persen. Ini benar-benar sudah memasuki tahap mengkawatirkan," ujar Agus, Rabu (22/10/2014).

Agus berharap agar Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Bappeda, menyisihkan sebagian anggaran untuk program-program dan upaya penanggulangan HIV/AIDS.

Kabid Pemberantasan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Tatang Wahyudin, mengatakan pemerintah belum bisa berupaya maksimal dalam penanggulangan HIV/AIDS akibat banyak jenis penyakit menular yang membutuhkan perhatian serius, salah satunya penyakit TB paru.

"Kami memang belum bisa maksimal dalam membantu upaya penanggulangan HIV/AIDS. Kami harus membagi-bagi perhatian untuk penyakit lain yang menurut kami, sangat memperihatinkan penyebarannya," kata Tatang. (sam)

Editor: Budi Prasetyo; Sumber: Tribun Jabar

Sumber: Tribun Network

Penelitian

Knowledge Hub

knowledgehub

knowledgehub

knowledgehub

Informasi

sejarahaids sistemkesehatan kebijakankesehatan kebijakanaids

Didukung oleh

AusAID