Reportase Diskusi Kultural UNADANA

Diskusi kultural yang terselenggara pada Senin, 27 Juli 2015, dihadiri oleh 9 orang peserta. Tema diskusi mengangkat isu (Pencegahan HIV melalui Transmisi Seksual). Pokja PMTS di Kota Kupang telah terbentuk sejak tahun 2012 diawali dengan kegiatan rapat persiapan dan rapat rutin setiap 3 bulan sekali dengan koordinasi lintas sektor. Tahun 2015 fokus utama kegiatan adalah pembentukan Warga Peduli AIDS (WPA) yang seara langsung difasilitasi oleh KPA Kota. Dari 51 kalurahan di Kota Kupang, 41 diantaranya telah terbentuk WPA.

Dalam realisasinya, pelaksanaan PMTS mengalami berbagai hambatan diantaranya koordinasi antara SKPD yang masih lemah. Kerangka kerja program sebagai target bersama pelaksanaan PMS bagi stakeholder belum terbentuk. Namun demikian dapat diketahui bahwa komponen komunikasi perubahan perilaku dalam program PMTS  dengan penyebarluasan informasi sudah banyak dilakukan baik kepada masyarakat umum maupun populasi kunci.

Dengan terbentuknya WPA di setiap kelurahan peran serta masyarakat dalam mendukung upaya perubahan perilaku menjadi lebih kondisif. Namun demikian perubahan perilaku tidak mudah terjadi begitu saja. Diketahui bahwa konsistensi pemakaian kondom masih rendah, dalam hal ini dicontohkan pada populasi WPS.  Penawaran kondom kepada klien dilakukan di pada saat melakukan transaksi di lokalisasi. Sementara untuk transaksi di luar lokasi pemakaian kondom relative tidak konsisten. Kemudahan untuk mendapatkan kondom difasilitasi dengan pembentukan outlet kondom di lokalisasi. Terdapat 2 outlet kondom yang suada tersedia.  Penggunaan kondom di lokalisasi menjadi peraturan wajib, meskipun ada realisasinya temuan kasus IMS masih sering terjadi.

Dari penjelasan yang disampaikan oleh anggota OPSI lebih mudah mengajak WPS untuk melakukan pemeriksaan VCT dibanding pemeriksaan IMS, karena masih banyak yang malu karena memeriksa organ kewanitaannya, ataupun dengan alasan tidak ada uang transport ke klinik untuk melakukan pemeriksaan. Oleh karenanya perlu terus diberikan informasi kepada populasi kunci untuk tetap sehat dan tidak menularkan kepada orang lain. Pemeriksaan dan pengobatan IMS sudah terdapat di semua puskesmas di Kota Kupang, namun kebanyakan populasi kunci lebih banyak mengakses layanan pemeriksaan IMS di klinik Venecia pada YTB, hal ini karena populasi kunci lebih merasa nyaman & tidak ada diskriminasi ketika melakukan pemeriksaan ke klinik Venecia dibanding di Puskesmas.