POJOKJABAR.com, SUKABUMI – Hari bhakti IDI (Ikatan Dokter Indonesia) cabang Kabupaten Sukabumi, Mei 2017 ini, dilakukan dengan sosialisasi tentang bahaya Inveksi Menular Seksual (IMS) dan HIV AIDS dikalangan pelajar SMK Negeri Bina Bangsa, Desa Buni Wangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Selasa (22/5/2017)

Kegiatan tersebut cukup disambut antusias puluhan siswa-siswi pelajar SMK. Penyakit IMS dan HIV AIDS masih awam bagi kalangan pelajar, sehingga mereka harus tahu sejak dini bahaya penyakit tersebut.

Dalam kegiatan itupun konselor membuka sesi tanya jawab dengan beberapa siswa terkait bahaya dan penyebaran virus HIV AIDS.

Konselor kegiatan sosialisasi, dr Hikmat Gumelar yang juga dokter fungsional di Puskesmas Surade dan Buniwangi saat ditemui radar sukabumi disela sela kegiatannya mengatakan, kegiatan tersebut sudah menjadi rutinitas dirinya sebagai konselor penyakit HIV AIDS dan IMS.

“Di luar hari bhakti yang diselenggarakan, kita lakukan secara rutin. Baik umum maupun kalangan pelajar,” tuturnya.

Dokter Hikmat menambahkan, langkah pencegahan harus dilakukan sedini mungkin. Pelajar berusia 16-17 tahun merupakan prioritas utama.

Kendati demikian mereka harus segera dibekali supaya tahu apa bahaya IMS -HIV AIDS tersebut.

“Data 2016 ada 22 penderita. 2017 sampai bulan ini kami sudah temukan delapan kasus di antaranya tujuh laki-laki dan satu perempuan,” terangnya.

Lanjut Hikmat, berbicara peningkatan bisa saja meningkat. Menurutnya, karena jumlah tersebut berdasarkan penemuan bukan peningkatan terinveksi.

“Dengan terus dilakukan penyaringan dari kegiatan rutin kami jumlah itu bisa bertambah. Karena pengidap tersebut sifatnya kan tertutup,” tambahnya.

Sementara itu menurut Kepala SMKN Bina Bangsa, Zenny Zainal Alamsyah, pihaknya menyambut positif kegiatan yang dilaksanakan IDI di sekolahnya.

Dengan demikian para siswa-siswi dapat memahami tentang bahaya IMS juga HIV AIDS.

Sebagai lembaga pendidikan kejuruan  tertua di Kabupaten Sukabumi menurut Zenny, merupakan mementum yang sangat bagus untuk para siswa-siswi. Terutama dalam mengantisipasi dan mencegah penyakit berbahaya itu.

“Apalagi di wilayah Selatan dekat dengan daerah wisata, seperti Ujung Genteng, Minajaya dan lainnya. Ini sangat rentan sekali keberadaan penyebaranya,” jelas dia.

Sebagai cinderamata pihak IDI memberikan piagam kepada Kepala SMK Bina Bangsa sebagai bentuk penghargaan. Piagam diterima dan disambut baik para guru dan siswa-siswi dengan penuh semangat dan kegembiraan.

Source

Supported by

AusAID