JAKARTA (Bisnis Papua)— Kondisi geografis yang menantang dan minimnya Sumber Daya Manusia (SDM), Papua membutuhkan inovasi program terobosan dari para pemimpinnya, agar provinsi papua bisa maju dengan daerah lain di Indonesia.
“Kita masih punya banyak keterbatasan, tetapi kita tidak boleh menangisi keadaan ini. Kita harus kerja lebih keras 1.000 kali karena hanya kita yang bisa menyelamatkan Papua. Karena itu kita harus buat program terobosan, program inovatif, bukan yang rutin. Yang kami minta, Pemerintah Pusat dukung kami sebagai anak bangsa,”kata Kepala Dinas Kesehatan Papua drg. Aloysius Giyai, M.Kes dalam rilis yang diterima redaksi Bisnis Papua.
KLIKBALIKPAPAN.CO - Memperingati HUT Kota Balikpapan ke-122, puluhan mahasiswa Universitas Balikpapan turut mengambil bagian.
Sebanyak 20 mahasiswa Uniba yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata, memberi edukasi bagi warga Manggar, Balikpapan Timur.
Ketua Kelompok KKN B14, Yeni, memaparkan dalam memperingati HUT Balikpapan, pihaknya memanfaatkan momentum tersebut untuk memberi kegiatan edukasi HIV AIDS.
Kembang - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara Desa Cepogo, Kecamatan Kembang menggelar road show. Tujuannya untuk menyosialisasikan bahaya pernikahan dini, narkoba, dan HIV/AIDS Sabtu (9/2) lalu. Tim berkeliling ke dua sekolah dan kelompok PKK desa setempat.
Acara ini diikuti sekitar 300 peserta yang meliputi dari siswa SMPN 2 Kembang, MTs KRM Marzuki, dan ibu-ibu PKK. Sosialisasi berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Konsep acara ini adalah menggunakan dua arah. yYaitu jalur pendidikan dan jalur masyarakat.
Aktivis Yayasan Lentera Yunus Prasetyo menunggu surat keberatan orang tua siswa SDN Purwotomo terkait keberadaan anak asuhnya yang menjadi peserta didik sekolah setempat. Surat keberatan tersebut akan menjadi dasar baginya untuk mencari sekolah baru atau mengambil upaya hukum.
“Kami menunggu surat keberatan dari orang tua, bukan dari pihak sekolah. Tapi kami tetap berharap anak-anak tetap bisa sekolah di situ,” ungkapnya.
Yunus mengaku pihaknya menerima undangan dari Komisi Perlindungan AIDS (KPA) Surakarta untuk mengikuti sosialisasi HIV ke orang tua siswa dan pihak sekolah. Bukan untuk mengikuti rapat mediasi. Ia baru mengetahui jika di SDN Purwotomo terjadi kegelisahan di kalangan orang tua, saat menghadiri rapat mediasi tersebut.
© 2025 Kebijakan AIDS Indonesia