Taipei Times, 8 July 2014
The Taipei City Government's Department of Health yesterday introduced its "two don'ts and three dos" principle for young students to protect themselves from HIV/AIDS during the summer vacation.
The "two don'ts" are "don't party" and "don't do drugs," the department said, because parties are locales of prevalent unsafe sex and drug abuse that often put their participants at a greater risk of sexually transmitted diseases like AIDS.
"The 'three dos' are do be careful whom you befriend online, do use condoms and water-based lubricants during sexual intercourse and do protect yourself by taking prophylaxis treatment within 72 hours after having unprotected sex," the department said.
the Post Online, 6 July 2014
"New HIV infections can be stopped only by individuals changing their sexual behaviour." Prof (Fr) Michael J Kelly, Society of Jesus
RECENTLY, I have been made aware that as much as we have made tremendous progress in disseminating information about HIV and AIDS, we still have a lot of work to do at the individual and personal levels. There are many individual people for whom all the information and knowledge they have received and continue to receive about HIV and AIDS, the less they feel inclined to take the first step to get an HIV test done. There are still people who are not able, ready or willing to undergo HIV testing.
Go Riau, 7 Juli 2014
TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Siapa sangka, Ibu Rumah Tangga (IRT) yang kesehariannya hanya mengurus rumah dan anak-anak malah paling tinggi penemuan kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Dinas Kesehatan (Dinkes) sendiri mencatat hingga Mei 2014 ini, 88 kasus telah ditemukan dan 18 kasus diantaranya menimpa IRT.
Ketua Bangun Desa Payung Negeri (BDPN) Kabupaten Inhil, Zainal Arifin, Senin (7/72/2014) kepada GoRiau.com mengatakan, penemuan HIV dan AIDS lebih banyak ditemukan pada IRT dikarenakan umumnya IRT tidak mengetahui bahwa suaminya beresiko terkena HIV.
''Terkadang mereka merasa aman, tapi tidak mengetahui bahwa sang suami juga jajan sembarangan,'' kata Zainal.
Ia juga mengatakan dengan banyaknya IRT yang ditemukan pengidap HIV tentu menjadi resiko tinggi bagi anggota keluargannya terutama anak-anak.
Kaltim Post, 6 Juli 2014
SANGATTA – Sejumlah pekerja perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berada di pedalaman diduga rentan mengidap penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Penyebabnya, karena kebiasaan "jajan" sebagian pekerja di sejumlah tempat lokalisasi yang berada tak jauh dari kawasan perusahaan.
Dr Leni, salah seorang petugas kesehatan yang berada di perusahaan perkebunan sawit PT Karya Nusa Eka Daya, Kecamatan Telen, Kutai Timur, mengatakan perilaku sejumlah pekerja tersebut didasarkan karena jauh dari keluarga. Sehingga mereka menyalurkan nafsu berahinya ke tempat-tempat prostitusi. "Dari pantauan kami, rata-rata pekerja sawit setelah gajian banyak yang datang ke lokalisasi.
Tribun News, 5 Juli 2014
TRIBUNNEWS.COM, KUALA TUNGKAL - Praktik prostitusi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) masih menjadi masalah serius harus ditekan oleh seluruh pihak. Terutama selama Ramadan semua pihak harus mengantisipasi praktik tersebut, jangan sampai kesucian Ramadan dinodai.
"Hal ini bisa dilakukan dengan razia ke lokasi-lokasi yang selama ini diketahui sebagai sarang praktik prostitusi," kata Ketua GP Ansor Tanjab Barat, Suhery Abdullah kepada Tribun Jambi (Tribunnews.com Network), Jumat (4/7/2014).
© 2025 Kebijakan AIDS Indonesia