VOA Indonesia, 12 September 2014
Kesenjangan pendanaan terkait HIV/AIDS saat ini diestimasi sekitar $30 juta, dan diperkirakan akan naik menjadi sekitar $175 juta pada 2020.
Indonesia, salah satu dari hanya tiga negara di wilayah Asia Pasifik yang mengalami tren peningkatan infeksi HIV, harus menyediakan kekurangan dana US$30 juta dalam upaya melawan HIV, menurut seorang pejabat kesehatan PBB, Rabu (10/9).
Presiden terpilih Joko "Jokowi" Widodo harus membangun dari kebijakan-kebijakan yang dijalankan oleh pendahulunya, menurut Cho Kah Sin, direktur program PBB untuk HIV dan AIDS di Indonesia.
Rencana strategis lima-tahunan Indonesia untuk memerangi HIV/AIDS berakhir tahun ini dan pendanaan domestik dari rencana tersebut adalah sekitar 40 persen, jauh lebih rendah dari target yang mencapai 70 persen, ujar Cho.
Go Riau, 11 September 2014
TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Untuk mengantisipasi dampak penyebaran HIV dan AIDS pada karyawan dan tenaga kerja, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mentaja kegiatan pencegahan dan penanggullangan HIV AIDS yang diikuti oleh tenaga kerja dari beberapa Perusahaan yang ada di Inhil, Kamis (11/9/2014).
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Inhil sendiri menyebutkan, per Agustus 2014 ini saja sudah ditemukan 102 kasus HIV AIDS di Kabupaten Inhil. Dimana tertinggi kasus, yaitu 24 kasus diantaranya ditemuakan pada tenaga kerja atau karyawan swasta.
Pos Kota News, 11 September 2014
JATINEGARA (Pos Kota) – Upaya pencegahan penyakit HIV/AIDS bukan hanya tugas Komisi Penanggulangan Aids (KPA). Semua lembaga instansi pemerintah harus peduli.
"HIV/AIDS merupakan masalah yang harus diselesaikan bersama-sama," kata Wakil Walikota Jakarta Timur, Husein Murad, saat Rakor Kelembagaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS Jakarta Timur Tahun 2014, di Aula Kantor Kecamatan Jatinegara, Selasa (9/9), yang diikuti lurah, SKPD dan instansi terkait.
Kedaulatan Rakyat, 11 September 2014
TEMANGGUNG (KRjogja.com) - Komisi Penanggulangan Aids Jawa Tengah mencatat temuan kasus HIV dan Aids di provinsi tersebut dari 1993 sampai Juni 2014 mencapai 9.393 orang. Kasus temuan itu terinci, temuan HIV 5.087 kasus, Aids 4.306 kasus dan 978 diantaranya meninggal dunia.
" Temuan 9.393 kasus baru tercapai 52,20 persen dari estimasi KPA Nasional untuk Jawa Tengah, yang pada 2012 diperkirakan ada 17.993 warga terpapar HIV dan AIDS," kata Dr Paulus dari KPA Jawa Tengah, usai rapat koordinasi di Temanggung, Kamis (11/9).
Solo Pos, 11 September 2014
Kanalsemarang.com, TEMANGGUNG – Temuan kasus HIV/AIDS di Provinsi Jawa Tengah, sejak 1993 hingga Juni 2014, tercatat 9.393 kasus, kata Paulus dari Komisi Penanggulangan AIDS Jawa Tengah.
"Kasus tersebut terdiri atas HIV 5.087 kasus, AIDS 4.306 kasus, dan 978 orang di antaranya meninggal dunia," katanya seperti dikutip Antara, Kamis (11/9/2014).
Menurut dia, temuan 9.393 kasus itu, baru mencapai 52,20% dari estimasi KPA Nasional untuk Jawa Tengah yang pada tahun 2012 terdapat 17.993 warga terpapar HIV/AIDS.
Ia menyebutkan kasus tertinggi HIV/AIDS di Jawa Tengah, yakni Kota Semarang mencapai 1.453 kasus, kemudian Kota Surakarta 636 kasus, Banyumas 584 kasus, Pati 510 kasus dan paling kecil Rembang 180 kasus.
© 2025 Kebijakan AIDS Indonesia