Diskusi tentang integrasi ini menjadi sangat relevan karena konsep integrasi telah dijadikan strategi utama untuk peningkatan efektivitas respon HIV & AIDS, pelibatan pemerintah daerah yang lebih besar dan menjamin keberlanjutan program pasca semakin berkurangnya dukungan teknis dan finansial dari inisiatif kesehatan global di masa-masa yang akan datang. Empat pertanyaan substantif analisis integrasi menjadi dasar bagi pengembangan berbagai tulisan dalam buku ini (1) ‘mengapa integrasi dilakukan?’; (2) ‘apa yang diintegrasikan?’; (3) ‘bagaimana integrasi bisa dilakukan?’; dan (4) ‘seperti apa model integrasi yang diharapkan?’. Analisis difokuskan pada intervensi spesifik (pencegahan dan perawatan HIV) yang dilaksanakan pada tingkat kabupaten/kota dengan pertimbangan bahwa penanggulangan HIV & AIDS merupakan urusan wajib yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dalam rangka pemenuhan pelayanan dasar bagi masyarakat.
Jakarta, 28 September 2016
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran UGM atas pendanaan DFAT, Pemerintah Australia sejak bulan Agustus 2013 melaksanakan penelitian multi-centered yang melibatkan 9 universitas dari 8 provinsi. Penelitian kebijakan dan program HIV & AIDS dalam kerangka sistem kesehatan di Indonesia dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan pelaksanaan kebijakan dan program HIV dan AIDS dalam sistem kesehatan di Indonesia saat ini dan sejauh mana sistem kesehatan ini adaptif dalam merespon dinamika epidemi HIV dan AIDS. Harapannya, rekomendasi dari penelitian ini akan membantu pemerintah Indonesia baik di tingkat pusat maupun daerah dalam mengembangkan strategi program penanggulangan HIV dan AIDS di masa mendatang, serta diharapkan dapat memberikan kontribusi pengembangan kebijakan dan program HIV dan AIDS dalam konteks desentralisasi.
Acara Pernas AIDS V tahun ini diadakan di Makassar pada tanggal 27-29 Oktober 2015. Acara tahunan ini mengambil tema 'Saatnya semua bertindak", hal ini kembali menekankan bahwa penanggulangan HIV dan AIDS tidak akan berhasil bisa semua pihak mulai dari pemerintah, swasta, populasi kunci dan masyarakat umum.
PKMK FK UGM, sebagai lembaga dibawah Perguruan Tinggi yang memiliki peran dan juga tanggung jawab dalam penanggulangan HIV dan AIDS, ikut serta berpartisipasi dalam acara Pernas AIDS V ini. Sebagai lembaga yang bergerak di bidang penelitian, PKMK FK UGM ikut berbagi melalui sesi skill building workshop (SBW) mengenai 'pemanfaatan data untuk pengembangan kebijakan dan perbaikan program penanggulangan HIV dan AIDS' yang pelaksanaannya bekerjasama dengan HCPI.
© 2025 Kebijakan AIDS Indonesia