By KAMCILLA PILLAY | iol.co.za | January 21 2015
Durban - Young women should be the focus of any new funding procured by the government in the fight against HIV and Aids in KwaZulu-Natal.
This, said Professor Salim Abdool Karim, director of the Centre for the Aids Programme of Research in SA (Caprisa), would be valuable in the fight against the spread of the disease.
Karim was responding to a plea for assistance made by Premier Senzo Mchunu to international group, The Global Fund.
The fund invests nearly US $4 billion a year to support Aids, TB and malaria programmes run by local experts in more than 140 countries.
TribunNews | Selasa, 20 Januari 2015
TASIKMALAYA, TRIBUN - Temuan kasus HIV/AIDS di Kota Tasikmalaya tahun 2014 hanya 25 kasus, menurun dibanding tahun 2013 sebanyak 28 kasus. Namun penurunan itu tidak bisa dipandang bahwa kasus HIV/AIDS menurun.
Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Tasikmalaya, Isep Suhendar, Selasa (20/1), mengatakan, fenomena menurunnya kasus penyakit yang belum ada obatnya itu, bisa karena yang terinveksi tidak melapor bisa juga memang tingkat kesadaran warga akan bahaya HIV/AIDS meningkat sehingga mereka menjauhi segala perbuatan yang berisiko.
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
LSM Wisma (Wadah Aspirasi dan Partisipasi Masyarakat), lembaga yang bergerak di bidang penanggulangan HIV/AIDS, Deni Wahyu, mengungkapkan, ada dua komunitas yang resiko penuluran HIV/AIDS-nya sangat tinggi, yakni dari komunitas Gay atau LSL (Lelaki Suka Lelaki) dan Lelaki Beresiko Tinggi (LBT) atau lelaki yang sering ‘jajan’ di tempat prostitusi.
Skala News | Selasa , 20 Jan 2015
Skalanews - Manajer Project Officer Global Fund Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Andi Ilham Lubis, mengatakan jumlah kumulatif orang yang terinfeksi HIV/AIDS di provinsi itu mencapai 7.774 jiwa.
"Mereka yang terinfeksi ini dominan pasangan dari orang atau kelompok yang berisiko tinggi dan pelanggan wanita pekerja seks (WPS). Jadi paling banyak akibat heteroseksual daripada narkoba suntik," katanya di Medan, Selasa.
Ia mengatakan mereka yang terinfeksi HIV/AIDS ini lebih banyak ditemukan pada laki-laki daripada perempuan.
Jawa Pos | 20 Januari 2015
Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkapkan, penggunaan narkotik bisa membunuh 42 orang dalam sehari di Indonesia. Yang lebih ngeri, orang bukan pengguna pun bisa terbunuh gara-gara pecandu narkoba yang kehilangan kesadaran. Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar mengungkapkan betapa perlunya hukuman berat bagi bandar dan pengedar narkoba.
© 2025 Kebijakan AIDS Indonesia