JIBI/SOLOPOS/Antara | Rabu, 14 Januari 2015

Ilustrasi HIV/AIDS (JIBI/Harian Jogja/Reuters)Kanalsemarang.com, SEMARANG- Kota Semarang kini memiliki rumah singgah bagi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) yang dibangun di kawasan Semarang Utara untuk membantu memotong mata rantai penyebaran penyakit itu.

“Inisiatif mendirikan rumah singgah ini muncul ketika kami mengadakan kunjungan ke rumah singgah di Surakarta,” kata Anita Toresi, pendamping dan konselor rumah singgah tersebut seperti dikutip Antara, Selasa (13/1/2015).

14 Januari 2015

Nurman Sair Amd Kep | Dok RadarPekalonganOnlineBANDAR – Pemahaman tentang penyebaran dan virus HIV/AIDS dikalangan masyarakat, baiak kalangan orang tua maupun anak muda dirasa masih sangat kurang. Kondisi tersebut menjadi penyebab dari penyebaran virus mematikan tersebut yang setiap bulanya selalu mengalami peningkatan.

“Pemahaman masyarakat tentang HIV/AIDS masih kurang, sehingga perlu adanya penyuluhan lebih luas lagi. Hal itu diperlukan agar penyebaran virus mematikan bisa diminimalisir,” ujar Konselor klinik VCT UPTD Puskesmas Bandar, Nurman Sair Amd Kep.

Oleh : Irfan Laskito, Daru Waskita (Yogyakarta) | Rabu, 14 Januari 2015

Inilah penelitiannya Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Ilustrasi Buah Naga | iStockVIVAnews - HIV/AIDS hingga saat ini masih menjadi salah satu penyakit yang mematikan. Obat penawar untuk menyembuhkan penderitanya pun masih belum ditemukan. Untuk itu dibutuhkan suatu penemuan baru yang bisa bermanfaat bagi penderita HIV/AIDS, agar mereka bisa sembuh. 

Kondisi itu mendorong Annisa Fitriani, Yunita Dwi Setyawati, dan Intan Hanifah M untuk melakukan penelitian terkait dengan HIV Aids. Penelitian yang dilakukan oleh ketiga Mahasiswa Kedokteran Umum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini adalah dengan mengumpulkan dan mengkaji jurnal-jurnal yang terkait dengan HIV AIDS. 

 Fitri Rachmawati | Rabu, 14/01/2015

Ilustrasi | bisnis.comBisnis.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyatakan sebagian besar orang yang baru terinfeksi HIV tidak merasakan gejala yang jelas. Gejala awal yang muncul bisa berupa flu ringan, sakit kepala, demam, lelah ataupun tidak ada gejala sama sekali.

 Subdit AIDS Kementerian Kesehatan Siti Nadia menjelaskan penderita HIV tidak bisa di bedakan dengan orang normal biasa. Dengan demikian, secara fisik belum menunjukan gejala apapun dan tidak berbeda dengan orang normal lainnya.

Credit: Mary Ann Liebert, Inc., publishersA cure for HIV/AIDS is the ultimate goal of rapidly advancing research involving diverse and innovative approaches. A comprehensive collection of articles describing the broad scope and current status of this global effort is published in a special issue ofAIDS Research and Human Retroviruses.

In the Commentary "How to Cure AIDS: Feeling the Elephant", Guest Editor David Margolis, MD, University of North Carolina at Chapel Hill, states, "The breadth and diversity of reports found in the issue reflect the many domains of investigation that must be brought to bear to solve challenges of persistent HIV infection, and provide one of the critical missing tools needed to end the worldwide AIDS pandemic."

Supported by

AusAID