Medan Bisnis | Sabtu, 28 Feb 2015

Medan. Sedikitnya 800 ibu hamil di Kota Medan menjadi target para kader dari 10 Puskesmas yang kini telah melayani Voluntary Conseling Test (VCT) atau klinik konseling dan testing guna pendampingan melakukan pemeriksaan HIV/AIDS serta Infeksi Menular Seksual (IMS).

Hal ini dilakukan terkait tingginya angka penderita HIV/AIDS khususnya ibu hamil. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Medan sejak tahun 2006 hingga 2014, ibu hamil positif HIV/AIDS di Kota Medan tercatat 158 orang.

Sementara data terbaru, Januari hingga Februari 2015, ibu hamil yang positip 13 orang. Dengan rincian 8 orang konseling di RSUP H Adam Malik dan 5 lainnya di RSUD Haji Medan.

Empat Berasal dari Pendonor Belasan Tahun

Foto Ilustrasi JPNNKEDIRI – Kasus darah dari para pendonor yang terinfeksi human immunodeficiency virus atau HIV ditemukan Kantor PMI Kota Kediri. Sebanyak 12 kantong darah diketahui positif mengandung HIV saatscreening. Karena itu, darah sumbangan para pendonor tersebut tidak dapat beredar di masyarakat.

Kepala PMI Kota Kediri dr Ira Widyastuti menyatakan, 12 kantong darah yang terinfeksi itu ditemukan selama Januari hingga pertengahan Februari. Dari jumlah tersebut, empat kantong darah di antaranya berasal dari pendonor yang berusia belasan tahun.

IlustrasiSlamet Priyatin | 27 Februari 2015

KENDAL, KOMPAS.com — Mahalnya biaya pemeriksaan kekebalan tubuh di Rumah Sakit Umum (RSU) Suwondo, Kabupaten Kendal, dikeluhkan oleh para penderita HIV/AIDS. 

Keluhan tersebut disampaikan kepada LSM Gra Mitra Jawa Tengah di Kendal yang menangani penderita HIV/AIDS. Koordinator LSM Gra Mitra, Iwan Penthol, mengatakan, pihaknya mendapat keluhan dari para penderita HIV/AIDS di Kabupaten Kendal bahwa biaya pemeriksaan kekebalan tubuh di RSUD sangat tinggi, totalnya Rp 150.000. Rinciannya, Rp 15.000 untuk pendaftaran dan Rp 135.000 untuk biaya pemeriksaan.

Koalisi Muda Kependudukan saat menggelar kegiatan. Foto: KarDalam budaya Indonesia, kata seksual seakan hanya boleh ada dalam kamus. Kalaupun ia keluar dalam perbincangan sehari-hari bukan anak muda yang diperkenankan mengucapkannya. Padahal, anak muda merupakan kelompok masyarakat yang justru harus memiliki pengetahuan komprehensif tentang kesehatan seksual agar terhindar dari berbagai malapetaka.

Demikian diungkapkan oleh Wakil Ketua I Koalisi Muda Kependudukan, Ghaisani Shabrina Rahma kepadahukumonline. Menurut perempuan yang akrab disapa Riri itu, akses informasi anak muda terhadap kesehatan seks dan reproduksi di Indonesia masih sangat terbatas. Akibatnya, angka statistik terkait kekerasan seksual dan penyebaran HIV/AIDS di kalangan anak muda sangat tinggi.

TES HIV – Petugas dari KPA mengambil darah anggota TNI untuk dites guna mengantisipasi kemungkinan ada yang terserang HIV/AIDS. NURUL FATAH / RADAR PEKALONGANRadar Pekalongan | 27 Februari 2015

BATANG – Dalam rangka mencegah berkembangnya penularan HIV/AIDS khususnya di wilayah Kabupaten Batang, dilaksanakan kegiatan sosialisasi penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS oleh KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Kabupaten Batang, Dinas Kesehatan Kabupaten Batang dan Puskesmas Batang II bertempat di Aula Makodim 0736/Batang baru-baru ini yang diikuti oleh seluruh anggota Makodim, baik militer maupun PNS.

Supported by

AusAID