Kompas, 1 Juli 2014
DENPASAR, KOMPAS.com - Sebanyak 3.699 kasus "Human Immunodeficiency Virus" dan "Acquired Immune Deficiency Syndrome" (HIV/AIDS) teridentifikasi selama periode Januari-Juni 2014 di Bali, dan terbanyak di Kota Denpasar, Bali.
"Denpasar yang paling tinggi angka kasus yang teridentifikasi HIV/AIDS dibandingkan delapan Kabupaten/kota lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Selasa (1/7/2014).
Merdeka.Com, 1 Juli 2014
Merdeka.com - Sebanyak 3.699 kasus Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) teridentifikasi selama periode Januari-Juni 2014 di Bali, dan terbanyak di Kota Denpasar, Bali.
"Denpasar yang paling tinggi angka kasus yang teridentifikasi HIV/AIDS dibandingkan delapan Kabupaten/kota lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/7).
Skala News, 30 Juni 2014
"Upaya sudah kami lakukan antara lain dengan memaksimalkan 80 outlet kondom,"
Skalanews - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Manado, Sulawesi Utara terus memaksimalkan upaya mencegah penularan virus HIV/AIDS di daerah tersebut.
"Upaya sudah kami lakukan antara lain dengan memaksimalkan 80 outlet kondom," kata Ketua KPA Manado Harley Mangindaan di Manado, Minggu.
Harley mengatakan, outlet kondom di Manado berada di lokasi-lokasi rawan terhadap penularan HIV/AIDS seperti cafe, pub/karaoke, panti pijat, penginapan, hotel, salon bahkan pangkalan ojek yang berbasis populasi kunci atau kelompok rawan tertular, seperti lelaki suka lelaki, Wanita Pekerja Seks, Waria, dan lelaki berisiko tingg.
Liputan6, 30 Juni 2014
Liputan6.com, Jakarta Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota Jayapura mengklaim sebagian besar anak usia di bawah 20 tahun melakukan hubungan seks di luar nikah. Data dari KPAD setempat menyebutkan akibat seks di luar nikah itu, banyak anak usia di bawah 20 tahun telah
terjangkit HIV/AIDS.
"Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Jayapura merilis 2,3 persen dari 300 ribuan penduduk Kota Jayapura telah mengidap HIV/AIDS. Ini sangat
mengkhwatirkan, bahkan ada satu kasus yang ditemukan pada anak berumur 11 tahun telah menderita HIV/AIDS. Ini artinya pada umur 9 tahun telah melakukan hubungan seks," kata Ketua KPAD Kota Jayapura, Nur Alam, Senin (30/6/2014).
Oleh: Hersumpana Ignatius
Kebijakan Kemenkes memberlakukan SIHA pada 19 Desember 2012 adalah satu langkah penting dalam pengendalian penyebaran HIV dan penyakit AIDS di Indonesia. SIHA menjadi sistem pencatatan dan pelaporan HIV-AIDS dan IMS yang resmi meliputi level Kabupaten, Propinsi dan Nasional dalam satu bank data nasional yang kredibel, legal dan satu pintu.
Kebijakan dan intervensi akan semakin optimal jika dibarengi dengan ketersediaan data yang akurat dan kredibel. Semua data tentang HIV /AIDS dan IMS harus tercatat dan terlaporkan secara akurat. SIHA dapat meminimalisir ketidakakuratan data. Dengan demikian, persoalan fragmentasi data mulai dari layanan kesehatan primer, sekunder maupun tersier dapat diatasi. Aplikasi SIHA memungkinkan Indonesia menerapkan sistem pencatatan dan pelaporan HIV dan AIDS secara terpadu. Semua data pencatatan dan pelaporan kasus HIV/AIDS dan IMS yang dilakukan oleh petugas atau fasilitas kesehatan pemerintah/swasta, dan NGO di seluruh Indonesia akan masuk dalam Bank Data Nasional SIHA. Semua data yang diinput dalam SIHA akan terhubung secara langsung dengan "SIKDA Generik". Sistem Informasi Kesehatan yang dirancang memungkinkan SIHA memiliki keunggulan dari sistem yang lain karena menggunakan Tehnologi Informasi Kesehatan yang bersifat: individual (disagregat), komprehensif, nasional dan dapat dipercaya.
© 2025 Kebijakan AIDS Indonesia